Assalamu'alaikum.Wr.wb
Hai kawan..
Bertemu lagi dengan saya Yana Tera, masih ingatkah pada postingan
sebelumnya? dimana pada postingan sebelumnya saya memaparkan tentang banyak hal
yang ada di dunia multimedia. Nah... pada kesempatan ini
insyaAllah saya akan mencoba berbagi pengalaman-pengalaman tentang
manfaat Multimedia dalam profesi yang saya geluti. Kebetulan Saya bekerja
pada sebuah lembaga pendidikan tingkat SLTP dan SLTA. Saya mengajar di sekolah
SMA Ma'arif Peundeuy, SMK Fatah Ma'sum dan MTs Al-baits masih di daerah saya
tepatnya di desa Saribakti Kecamatan Peundeuy Kabupaten Garut.
seiring dengan perkembangan zaman dan pesatnya teknologi saat ini,
setiap orang dituntut untuk mengimbangi perkembangan zaman dan pesatnya
kemajuan teknologi kali ini, istilah lain yaitu harus melek IT..
artinya kita harus mampu memahami serta mampu memanfaatkan teknologi yang
berkembang pesat didunia ini. Tanpa disadari ternyata seluruh aktifvitas kita
sudah banyak dibantu oleh teknologi, contohnya adalah adanya hand phone (Hp),
dengan alat tersebut kita mampu berkomunikasi jarak jauh dengan kerabat, teman
sejawat terutama dengan keluarga kita sendiri. contoh lainnya masih banyak
lagi.
nah, dikarenakan judulnya adalah Multimedia dan profesiku, maka tidak perlu basa basi lagi saya akan lebih membahas mengenai peran atau manfaat multimedia dalam profesi yang saya geluti.
Jujur ya, kebetulan saya adalah lulusan IT dan saya mengajar disekolah, ketika proses kegiatan belajar mengajar pun saya tidak terlepas dari yang namanya IT.. saya berusaha memanfaatkan media-media teknologi yang ada untuk membantu proses belajar disekolah. dengan demikian, siswa sangat mudah dalam memahami materi yang disampaikan ya meskipun dengan keadaan fasilitas yang sangat minim pun tidak pernah surutkan semangat mengajar.
Dalam dunia pendidikan, ada istilah yang namanya metode pembelajaran berbasis teknologi multimedia. salah satu tujuannya ialah untuk membantu para siswa atau pun guru dalam memecahkan permasalahan pembelajaran.
Medote pembelajaran berbasis teknologi multimedia yang secara sengaja dan kreatif dirancang untuk membantu memecahkan permasalahan pembelajaran, kiranya merupakan alternatif yang akan banyak memberikan manfaat dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Berbagai bentuk pengalaman belajar, baik yang dapat dicapai dalam kelas maupun diluar kelas dan pesan-pesan pembelajaran dalam bentuk teknologi multimedia, yang mengemas pesan pembelajaran secara sistemik dan sistematik sehingga dapat diterima oleh siswa dengan baik dan mudah, serta menciptakan pembelajaran yang menyenangkan (enjoyment atau joyful learning), fleksibel dalam dimensi waktu, serta mengembangkan potensi siswa secara individual. (Jonassen, dkk, 1999; Hede, 2002).
1.
Pengertian
Multimedia
Multimedia merupakan integrasi antara dua atau lebih media
informasi dengan suatu sistem komputer. Media tersebut termasuk didalamnya
berupa teks, gambar, video dan animasi(Sethi, 2005; Mayer, 2001). Lebih jauh
lagi, Vaughan mendefinisikan multimedia merupakan suatu kombinasi teks digital,
foto, desain grafis, suara, animasi dan elemen video. Pada konteks ini
multimedia bisa disebut sebagai kombinasi dari teks, grafis, suara, animasi dan
video yang tersedia melalui beberapa komputer. Ketika pengguna bisa
mengendalikannya, maka disebut media interaktif(Vaughan, 2011).
Menurut Mc. Comick, 1996. Multimedia merupakan gabungan dari tiga
buah elemen penting yang ada di dalamnya yaitu suara, tulisan, dan gambar.
Gambar 1 Komponen Multimedia
Menurut Robin dan Linda, 2001. Multimedia adalah sebuah alat
yang dapat digunakan sebagai media presentasi yang lebih interaktif dan dinamis
dimana dalam media ini penggunanya dapat mengkombinasikan berbagai macam data
seperti teks, grafik, video, animasi, dan juga audio.
Menurut Turban, dkk, 2002. Pengertian Multimedia adalah
kombinasi dari dua buah media berupa input dan output. Media yang
dikombinasikan dapat berupa audio, video, teks, gambar, grafik, dan animasi.
dari beberapa pendapat mengenai pengertian multimedia diatas dapat
disimpulkan bahwa multimedia gabungan sebuah alat yang dapat
digunakan sebagai media presentasi dalam bentuk teks, audio, video, grafik dan
animasi sehingga mempermudah dalam penyampaian sebuah materi atau
informasi-informasi penting lainnya.
2.
Pengertian
Multimedia dalam Pendidikan
Pengertian multimedia dalam pendidikan mencakup beberapa aspek
sinergi, antara teks, grafik, gambar statis, animasi, film & suara.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan multimedia dalam belajar
mendukung keefektifan & efisiensi proses pembelajaran. Studi ini, antara
lain, dilakukan oleh Francis M. Dwyer. Hasil penelitian, antara lain,
mengatakan bahwa setelah lebih dari tiga hari secara umum, orang dapat
mengingat pesan yang dikirim melalui 10%, audio 10%, 30% visual & ketika
ditambahkan dengan melakukan, itu akan mencapai 80%. Berdasarkan hasil
penelitian ini, multimedia interaktif (user doing) dapat dikatakan sebagai
media yang memiliki potensi besar dalam membantu proses pembelajaran.
Dalam pengembangan multimedia dapat dikategorikan ke dalam dua
kelompok multimedia yaitu multimedia linear & interaktif. Multimedia linear
adalah multimedia yang tidak dilengkapi dengan pengontrol apa pun di dalamnya.
Ini berurutan atau berurutan & durasi tayangan dapat diukur. Film &
televisi termasuk dalam grup ini.
Sedangkan multimedia interaktif adalah multimedia yang dilengkapi
dengan kontroler yang dapat dioperasikan oleh pengguna, kemudian pengguna dapat
memilih apa yang diinginkan untuk proses selanjutnya. Fitur-fitur multimedia
ini dilengkapi dengan beberapa navigasi yang disebut antarmuka pengguna grafis
(GUI), baik tombol ikon, menu popup, scroll bar, dll yang dapat ditangani
pengguna untuk browsing melalui berbagai jendela informasi dengan bantuan media
hyperlink. Aplikasi multimedia interaktif diperoleh dalam pembelajaran
multimedia & aplikasi game. Multimedia interaktif tidak memiliki durasi
karena lamanya transmisi tergantung pada berapa lama pengguna menjelajah media
ini.
3.
MULTIMEDIA
DALAM PENDIDIKAN
Peran multimedia dalam proses pembelajaran sangat penting ketika
pendidik harus mengajarkan kepada setiap siswa materi yang cakupannya sangat
luas. Multimedia telah mengubah cara berinteraksi dengan orang lain, seperti
cara menyampaikan dan menerima pesan yangakan lebih efektif dan efisien jika
menggunakan multimedia. Hal ini sejalan dengan pernyataan Omagbemi bahwa akses
multimedia mampu mensimulasikan perubahan serta menciptakan lingkungan belajar
yang mendekati kenyataan serta menciptakan suasana belajar yang lebih responsif
dan bermakna untuk memfasilitasi kebutuhan siswa secara spesifik(Omagbemi,
Akinola, & Olayiwola, 2004).
Ada dua cara yang digunakan oleh universitas/institusi pendidikan
dalam menyampaikan pemanfaatan multimedia sebagai sarana pembelajaran kepada
calon pendidik; yang pertama adalah mengajarkan metodologi dalam menciptakan
konten multimedia yang didalamnya termasuk mengajarkan keahlian dalam menguasai
software untuk menciptakan suatu multimedia, dan yang kedua adalah
memberdayakan konten dan teknologi multimedia interaktif untuk keefektifan
pembelajaran, termasuk beragam metode dalam pembelajaran seperti penyampaian
pembelajaran secara interaktif serta personalisasi dan penyempurnaan akses
materi kapanpun dan dimanapun(Malik & Agarwal, 2012). Multimedia merupakan
gabungan dari berbagai macam media yang disatukan dalam suatu sistem sehingga
siswa dimungkinkan untuk melakukan navigasi materi secara mandiri terhadap
materi dengan waktu yang singkat, membangun koneksi dengan topik yang relevan
dan mengkonstruksi pengetahuan mereka serta mengasosiasikan pengetahuan
tersebut sebagai informasi yang bermakna(Hede & Hede, 2002; Parekh,
2006).
Hal ini penting agar siswa mampu menyesuaikan waktu serta
menentukan informasi apa yang dianggap perlu bagi mereka masing-masing, sehingga
ketika suatu perbedaan mampu diakomodasi dengan baik dengan alternatif cara
belajar, maka siswa akan mengikuti pembelajaran secara lebih mendalam pada
level yang lebih tinggi dan mengapresiasi pembelajaran yang berpusat pada siswa
dengan sepenuh hati(Alessy & Trollip, 2001; Ma, O'Toole, & Keppel,
2008).
Selanjutnya, Alessy&Trollip (2001) mengemukakan bahwa dengan
menggunakan multimedia, siswa akan lebih mudah dalam memahami materi yang
disajikandalam multimedia dibandingkan dengan siswa yang belajar dengan media
yang terpisah karena fokus mereka menjadi terbagi. Hal ini terjadi karena
terlalu banyak proses dalam otak manusia untuk menyelaraskan banyak informasi
yang berbeda dan menyusunnya kembali menjadi suatu informasi yang utuh(SEG
Research, 2008). Dewasa ini pemanfaatan multimedia menjadi semakin populer pada
berbagai bidang keilmuan. Hal ini merangsang tumbuhnya cara baru dalam
penyampaian pesan yang berfokus pada aksesbilitas, tidak hanya sekali pakai dan
mengakomodasi setiap individu untuk memenuhi kebutuhan siswa yang beragam yang
tidak terbatas pada pembelajaran secara konvensional. Bagaimanapun tantangan
dalam menyediakan sistem belajar yang baik sebagai pengembangan sistem belajar
mengajar yang mengacu pada pemanfaatan media pembelajaran membutuhkan
banyak studi dan perencanaan yang matang agar tidak menimbulkan masalah lain
dalam pembelajaran.
4.
Manfaat
Multimedia dalam Pendidikan
Manfaat media pendidikan dalam proses pembelajaran menurut
Hamalikantara sebagai fondasi konkret menempatkan pemikiran untuk mengurangi
verbalisme, memperbesar minat siswa, membuat pelajaran lebih menyenangkan yang
mempengaruhi hasil pembelajaran yang lebih memuaskan.
Multimedia dalam pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga
fitur
Pertama, multimedia digunakan sebagai salah satu unsur pembelajaran
di kelas. Sebagai contoh, jika seorang guru menjelaskan materi melalui
instruksi kelas atau berdasarkan buku referensi, maka multimedia digunakan
sebagai media komplementer untuk menjelaskan materi yang diajarkan di depan
kelas. Multimedia dengan jenis ini disebut juga 'belajar presentasi'. Materi
yang ditampilkan tidak terlalu rumit & hanya menampilkan beberapa item yang
dianggap penting, baik dalam teks, gambar, video atau animasi. Latihan &
tes tidak cocok untuk presentasi ini, kecuali mereka kuis untuk membangun
suasana kelas yang lebih dinamis.
Kedua, multimedia digunakan sebagai bahan pembelajaran gratis.
Dalam jenis multimedia yang kedua ini mungkin dapat mendukung pembelajaran di
kelas & juga tidak. Berbeda dengan tipe pertama, dalam tipe kedua semua
kebutuhan pembelajaran pengguna sepenuhnya dipenuhi dalam paket multimedia. Ini
berarti semua fasilitas untuk belajar, termasuk pelatihan, umpan balik &
pengujian yang mendukung tujuan pembelajaran disediakan dalam paket.
Ketiga, multimedia digunakan sebagai satu-satunya media dalam
pembelajaran. Dengan demikian semua fasilitas pembelajaran yang mendukung
tujuan pembelajaran juga telah disediakan dalam paket ini. Paket ini sering
disebut CBL (Computer Based Learning).
Untuk penjelasan mengenai CBL, bisa kita lihat di lingk berikut
https://www.youtube.com/watch?v=w4q85_BjG-U
berikut ini adalah link contoh dari pembelajaran Computer Based learning yang memanfaatkan multimedia..
https://www.youtube.com/watch?v=qkqmI8SORC4&t=35s
Untuk penjelasan mengenai CBL, bisa kita lihat di lingk berikut
https://www.youtube.com/watch?v=w4q85_BjG-U
https://www.youtube.com/watch?v=qkqmI8SORC4&t=35s
Bates (1995) menekankan bahwa di antara media lain, interaktivitas
multimedia atau media berbasis komputer lainnya adalah yang paling jelas.
Interaktivitas nyata di sini adalah interaktivitas yang secara fisik &
mental melibatkan pengguna saat mencoba program multimedia. Untuk media
komparatif atau buku televisi sebenarnya juga memberikan interaktivitas, hanya
saja interaktivitasnya fuzzy (rahasia) karena hanya melibatkan mentalitas
pengguna.
Interaktivitas fisik dalam pembelajaran multimedia berbeda dari
yang paling sederhana hingga yang paling kompleks. Interaktivitas yang mudah
seperti menekan keyboard atau mengklik dengan mouse untuk mengubah halaman (display)
atau memasukkan jawaban dari pelatihan yang disediakan oleh komputer.
Interaktivitas kompleks seperti aktivitas dalam simulasi sederhana di mana
pengguna dapat mengubah variabel tertentu atau dalam simulasi yang rumit di
mana pengguna menggerakkan joystick untuk meniru gerakan pesawat.
Keuntungan dari multimedia dalam interaktivitas adalah bahwa media
ini dapat memaksa pengguna untuk berinteraksi dengan materi baik secara fisik
maupun mental. Tentu saja, kemampuan daya ini tergantung pada seberapa efektif
instruksi Instruksional dapat menarik pengguna untuk secara aktif mencoba
pelajaran yang disajikan. Contohnya adalah program pembelajaran multimedia yang
berisi materi tentang osiloskop. Menggunakan pembelajaran multimedia pengguna
akan diun&g untuk mencoba & menggunakan osiloskop simulasi yang
tersedia. Berbeda halnya jika materi yang sama disajikan dengan buku atau
video.
Dalam hal ini pengguna hanya pasif (secara fisik) melihat cara
menggunakan osiloskop yang ditampilkan. Aktivitas mental (pengguna menyerap
cara menggunakan & mengelola osiloskop) dapat terjadi tetapi aktivitas
fisik (dalam hal ini hanya mencoba osiloskop) tidak terjadi. Dengan kata lain -
dalam hal suatu simulasi - dengan menggunakan multimedia pembelajaran pengguna
akan mencoba secara langsung bagaimana sesuatu terjadi.
Selanjutnya dapat disimpulkan keunggulan multimedia pembelajaran
antara lain:
a. Siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan, kemauan &
keinginan mereka. Ini adalah pengguna yang mengontrol proses
pembelajaran.
b. Siswa belajar dari tutoring pasien (komputer) yang beradaptasi
dengan kemampuan siswa.
c. Siswa akan termotivasi untuk mengejar pengetahuan &
mendapatkan umpan balik instan.) Siswa menghadapi penilaian yang obyektif.
melalui partisipasi mereka dalam latihan / tes yang disediakan.
d. Siswa menikmati privasi di mana mereka tak perlu malu ketika
melakukan kesalahan.f) Belajar ketika kebutuhan muncul (
"just-in-time" learning).
e. Belajar kapan saja mereka mau tanpa terikat dengan waktu yang
telah ditentukan Dalam presentasinya.
Pembelajaran multimedia dapat dikategorikan ke dalam beberapa
format, antara lain:
a. Tutorial Ini dilakukan dalam tutorial, serta tutorial yang
dilakukan oleh guru atau fakultas. Informasi dilakukan dengan teks, gambar,
baik diam maupun bergerak. Selesai presentasi tayangan, diberikan serangkaian
pertanyaan untuk dievaluasi tingkat keberhasilan
b. Drill & PracticeDimaksud untuk melatih pengguna sehingga
memiliki keterampilan dalam suatu keterampilan atau memperkuat penguasaan suatu
konsep.
c. Simulasi Mencoba menyamai proses dinamis yang terjadi di dunia
nyata, misalnya untuk mensimulasikan pesawat terbang, seolah-olah pengguna
melakukan aktivitas menerbangkan pesawat terbang.Format ini mencoba memberikan
pengalaman masalah dunia nyata yang biasanya berhubungan dengan suatu resiko,
seperti terjatuhnya pesawat terbang tersebut.
d. Percobaan atau EksperimenFormat ini mirip dengan simulasi, namun
lebih ditujukan pada kegiatan-kegiatan eksperimen, seperti kegiatan praktikum
di laboratorium IPA, biologi atau kimia.Diharapkan pada akhirnya pengguna dapat
menjelaskan suatu konsep atau fenomena tertentu berdasarkan eksperimen yang
mereka lakukan secara maya tersebut.e) PermainanPermainan yang disajikan tetap
mengacu pada proses pembelajaran & dengan progra Multimedia yang
diformulasikan ini diharapkan terjadi selama kegiatan pembelajaran.
Keunggulan Multimedia dalam Education Bates (1995) menekankan bahwa
di antara media lain, interaktivitas multimedia atau media berbasis komputer
lainnya adalah yang paling jelas. Interaktivitas nyata di sini adalah
interaktivitas yang secara fisik & mental melibatkan pengguna saat mencoba
program multimedia. Sebagai perbandingan buku atau media televisi benar-benar
memberikan interaktivitas, hanya interaktivitas ini adalah samar (rahasia)
karena hanya melibatkan mentalitas pengguna. Interaktivitas fisik dalam pembelajaran
multimedia bervariasi dari yang paling sederhana hingga yang kompleks.
Interaktivitas yang mudah seperti menekan keyboard atau mengklik
dengan mouse untuk memindahkan halaman (display) atau memasukkan jawaban dari
pelatihan yang disediakan oleh komputer. Interaktivitas yang kompleks misalnya
aktivitas di dalam suatu simulasi sederhana di mana pengguna bisa mengubah-ubah
suatu variabel tertentu atau di dalam simulasi kompleks di mana pengguna
menggerakkan suatu joystick untuk meniru gerakan mengemudi pesawat
terbang.Keunggulan multimedia di dalam interaktivitas adalah media ini pada
dasarnya mampu memaksa pengguna berinteraksi dengan materi secara fisik &
mental. Tentu saja, kemampuan untuk memaksa ini tergantung pada seberapa
efektif instruksi pembelajaran dapat menarik pengguna untuk secara aktif
mencoba pelajaran yang disajikan.
Contohnya adalah program pembelajaran multimedia yang berisi materi
tentang osiloskop. Menggunakan pembelajaran multimedia pengguna akan diundang
untuk mencoba & menggunakan osiloskop simulasi yang tersedia. Berbeda
halnya jika materi yang sama disajikan dengan buku atau video. Dalam hal ini
pengguna hanya pasif (secara fisik) mencari cara menggunakan oscilloscopedit.
Aktivitas mental (pengguna menyerap bagaimana menggunakan & mengatur
osiloskop) dapat terjadi tetapi fisik Vitas aktif (dalam hal ini mencoba
mencari tahu cara mengatur osiloskop) tidak terjadi.
5.
Karakteristik
dan Fungsi Multimedia Pembelajaran
Karakteristik multimedia pembelajaran adalah:
Memiliki lebih dari satu elemen multimedia
yang konvergen, misalnya menggabungkan elemen
teks, grafik dan audio.
Bersifat interaktif, dalam pengertian
memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon
pengguna.
Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi
kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa
sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa
bimbingan oran lain.
Selain memenuhi ketiga karakteristik
tersebut, multimedia pembelajaran sebaiknya memiliki
fungsi-fungsi sebagai berikut:
Mampu merangsang respon siswa agar lebih kuat, cepat dan
cerdas.
Mampu memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengontrol laju kecepatan belajarnya
sendiri.
Memperhatikan bahwa siswa mengikuti
suatu urutan yang koheren dan terkendalikan.
Mampu memberikan kesempatan pada siswa untuk memberikan
respon baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan, percobaan dan lain-lain.
Dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menarik dan
imajinatif maka siswa akan lebih mudah mengerti, mengingat dan memahami
pelajaran. Tidak dapat dipungkiri bahwa siswa akan lebih cepat dalam menerima
materi apabila tercipta suasana yang menyenangkan karena suatu yang
menyenangkan akan selalu diingat dan disimpan di memori seseorang.
6.
Fungsi
Element Multimedia dalam Dunia Pendidikan
1. Teks
Bentuk teks sangat efektif untuk menyampaikan informasi dan
pengetahuan secara verbal, merangsang daya kognitif. Biasanya teks
dikombinasikan dengan gambar membentuk suatu tutorial. Tutorial memberikan
materi selayaknya guru atau dosen yang berisikan materi, konsep dan
pertanyaan-pertanyaan yang relevan.
2. Audio
Audio sangat baik dalam memberikan motivasi dan materi yang
bersifat mendidik. Pada dasarnya siswa cenderung lebih cepat menerima pelajaran
dari bentuk suara dibanding bacaan. Audio sangat efektif untuk memancing
perhatian, menumbuhkan daya imajinasi dan menambah atau membentuk suasana jadi
hidup.
3.Grafis dan Gambar
Bentuk gambar dan grafik lebih mudah dalam mengklasifikasi dan
mengidentifikasi objek. Gambar membantu menjelaskan konsep
abstrak menjadi konkret.
4. Animasi
Dengan animasi , siswa dalam belajar materi yang rumit menjadi
lebih mudah dipahami dan dibayangkan. Animasi biasa berbentuk simulasi,
eksperiment atau prosedur. Dengan animasi , siswa mudah mengerti dan memahami
suatu proses yang sulit diterjemahkan oleh teks dan gambar seperti proses
pembelahan sel, proses kimiawi dan lain-lainnya.
5. Video
Melalui video , siswa mampu mempelajari keadaan riel dari
suatu proses, fenomena atau kejadian. Siswa dapat melakukan replay pada
bagian-bagian tertentu untuk melihat gambaran yang lebih fokus. Hal ini sulit
diwujudkan bila video disampaikan melalui media seperti televisi. Video mampu
menunjukkan dengan jelas suatu langkah prosedural (misal cara melukis
suatu segitiga sama sisi dengan bantuan jangka).
7.
Keuntungan
Multimedia Bidang Pendidikan
Materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit dannyata,
sehingga mudah dimengerti dan dipahami siswa dan pengajar.
Multimedia dapat mengatasi kendala ruang dan waktu. Siswa yang
belum memahami materi dapat mengulang materi tersebut di rumah sama persis
dengan yang dibahas dalam kelompok.
Materi pelajaran yang disajikan akan memberikan kesan yang mendalam
pada diri siswa karena proses balajar yang menarik dan menyenangkan.
Multimedia dapat menciptakan suasana yang interaktif baik antar
siswa maupun siswa dengan guru atau pengajar.
Pengunaan multimedia yang tepat akan dapat merangsang berbagai
macam perkembangan kecerdasan pada siswa lebih dini.
Daftar Pustaka :
1.
Online
diakses pada tanggal 20 November 2018 Pukul 10:35 WIB https://www.kumpulanmakalah.com/2018/07/pengertian-dan-manfaat-multimedia-dalam.html
2.
Online
diakses pada tanggal 20 November 2018 Pukul 11:15 WIB https://agungborn91.wordpress.com/2013/03/17/multimedia-dalam-dunia-pendidikan/
3.
Online
diakses pada tanggal 20 November 2018 Pukul 11:20 WIB https://media.neliti.com/media/publications/172167-ID-urgensi-pemanfaatan-multimedia-dalam-pen.pdf
4.
Online
diakses pada tanggal 20 November 2018 Pukul 11:40 WIB https://pengertiandefinisi.com/pengertian-multimedia-dan-jenis-multimedia/
5.
Online
diakses pada tanggal 20 November 2018 Pukul 11:50 WIB https://media.neliti.com/media/publications/141552-ID-penggunaan-multimedia-dalam-pembelajaran.pdf
Komentar
Posting Komentar