Langsung ke konten utama

Jawaban UTS Mulltimedia


1. Ya, saya sepakat dengan pernyataan tersebut bahwa teks sangat berpengaruh pada bagus tidaknya suatu aplikasi yang digunakan atau sedang dipelajari cara penggunaan aplikasi tersebut. Dengan adanya teks, seseorang akan dengan mudah mempelajari sebuah aplikasi karena dipandu dengan sebuah teks. Selain itu juga, teks sangat berperan untuk informasi-informasi penting yang akan disampaikan kepada masyarakat banyak. Akan tetapi, memang benar sekali, teks tanpa adanya kolaborasi media-media lainnya akan terasa hambar, kenapa demikian? karena dalam multimedia antara teks, audio, video dan lainnya itu sangat saling dukung, jadi penting sekali ketika sebuah informasi yang disajikan dalam sebuah teks tentunya harus ditambah dengan media-media lain seperti adanya animasi, video dan narasi lainnya agar nantinya hasil yang dibuat sempurna.
Berikut ini manfaat multimedia dalam kehidupan sehari-hari.



menurut DJ Adelia pada blognya yang judulnya Kumpulan Ilmu mengemukakan bahwa Teks merupakan salah satu media utama yang diperlukan dalam sesebuah perisian multimedia sama ada sebagai menu utama, sistem navigasi (navigation) ataupun bagi tujuan penyampaian sesuatu isi kandungan perisian. Sebagian besar multimedia menggunakan teks karena sangat efektif untuk menyampaikan idea tau panduan kepada pengguna.teks merupakan bentuk data multimedia yang mudah disimpandan dikenali, serta file teks mempunyai struktur yang sederhana. Teks biasanya mengacu pada kata , kalimat, alinea, sesuatu yang tertulis atau ditayangkan.
Dibawah ini merupakan tutorial cara menambahkan text pada sebuah video..


Gambar Elemen Teks

2.  betul sekali, salah satu kelemahan dari sebuah media audio ialah sifatnya abstrak artinya tidak terlihat namun terdengar, kadang sangat menyulitkan sekali bagi seseoranng yang pendengarannya tergganggu, apalagi kemampuan dalam menyerap informasi atau isi dari audio tersebut kurang.. dengan demikian mereka akan sangat kesulitan dalam mendapatkan sumber informasi yang disampaikan orang lain melalui media audio. solusinya adalah dengan menambahkan media-media lainnya untuk membantu media audio agar isi informasi atau pesan yang disampaikannya jelas dan mudah dimengerti orang lain. Media-media pembantu contohnya video, animasi, grafik, gambar dan sebagainya. Dengan bantuan atau kolaborasi media lainnya, pendengarpun dapat menikmati informasi/ materi yang disampaikan..
selain kekurang audio adalah bersifat abstrak, ada beberapa kelemahan lagi pada media audio.. diantaranta menurut Sulaiman dalam postingannya adalah sebagai berikut :
Kekurangan Media Audio, Arsyad( 2003 : 46 ) , adalah :
·         Dalam suatu rekaman sulit menemukan lokasi suatu pesan atau informasi, jika pesan atau informasi tersebut berada ditengah – tengah pita, apalagi jika radio, tape tidak memiliki angka – angka penentuan putaran.
·         Kecepatan rekaman dan pengaturan trek yang bermacam – macam menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda.
Sedangkan menurut Rivai ( 2005 : 131 ) penggunaan Media Audio dalam dunia  pengajaran memiliki kekurangan antara lain :
·         Memerlukan suatu pemusatan pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu, sehingga pengertiannya harus didapat dengan cara belajar khusus.
·         Media Audio yang menampilkan symbol digit dan analog dalam bentuk auditif adalah abstrak, sehingga pada hal – hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual.
·         Karena abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan penguasaan  pembendaharaan kata – kata  atau  bahasa, serta  susunan  kalimat.
·         Media  ini hanya  akan  mampu  melayani  secara  baik bagi mereka yang sudah mempunyai kemampuan dalam berfikir abstrak.
·         Penampilan melalui ungkapan perasaan atau symbol analog lainnya dalam bentuk suara harus disertai dengan perbendaharaan pengalaman  analog tersebut pada si penerima. Bila   tidak bisa maka akan terjadi  kesalah pahaman.
Itulah kekurangan dari sebuah media audio.
3. Jelas sekali, bahwa kombinasi antara video dan audio dapat lebih efektif dan lebih cepat dalam menyampaikan sebuah pesan atau informasi dibandingkan dengan media text serta dapat menunjukkan dengan jelas suatu langkah prosedural..
coba bayangkan, bila sebuah video tanpa adanya suara atau audio, kelihatannya sangat menjenuhkan dan orang lain pun yang melihat video tersebut akan merasa bosen tanpa adanya daya tarik dan kesannya garing atau tidak bermakna. Tapi, ketika video tersebut dikolaborasikan dengan media audio, maka orang yang menyaksikan tayangan video pun akan sangat asik dan dengan mudahnya mereka mendapatkan isi atau pesan-pesan yang ada pada video tersebut..

4. Menurut Hartina dalam blognya yang berjudul Multimedia  mengemukakan tentang Media sebagai pembelajaran menurut pernyataan Hooper yang menyebutkan bahwa multimedia sebagai media presentasi berbeda dari multimedia sebagai media pembelajaran. Media presentasi tidak menuntut pengguna berinteraktivitas secara aktif di dalamnya; sekalipun ada interaktivitas maka interaktivitas tersebut adalah interaktivitas yang samar (covert). Media pembelajaran melibatkan pengguna dalam aktivitas-aktivitas yang menuntut proses mental di dalam pembelajaran. 
nah, Dari perspektif ini aktivitas mental spesifik yang dibutuhkan di dalam terjadinya pembelajaran dapat dibangkitkan melalui manipulasi peristiwa-peristiwa instruksional (instructional events) yang sistematis. Di sini Hooper secara tegas menyatakan peran penting suatu desain instruksional di dalam multimedia pembelajaran (educational multimedia). Dengan demikian multimedia pembelajaran adalah paket multimedia interaktif di mana di dalamnya terdapat langkah-langkah instruksional yang didisain untuk melibatkan pengguna secara aktif di dalam proses pembelajaran.

5. Sesuai dengan pernyataan tersebut tentang media pembelajaran menurut hooper bahwa dalam pemanfaatn media pembelajaran aktivitas mental spesifik yang dibutuhkan didalam terjadinya pembelajaran dapat dibangkitkan melalui manipulasi peristiwa-peristiwa instruksional yang sistematis. Artinya peranan pengguna multimedia pun harus berperan sekali dalam proses pembelajaran. 
penjelasan lebih lanjutnya saya mengambil dari postingan Hartina pada blognya yang berjulud Multimedia, sebagai berikut  :
Dengan demikian multimedia pembelajaran adalah paket multimedia interaktif di mana di dalamnya terdapat langkah-langkah instruksional yang didisain untuk melibatkan pengguna secara aktif di dalam proses pembelajaran.
Istilah yang spesifik bagi suatu paket pembelajaran berbasis komputer adalah CAI (Computer Assisted Instruction), CAL (Computer Assisted Learning) atau CBL (Computer Based Learning). Paket-paket ini tidak secara eksplisit mencantumkan multimedia di dalamnya. Jadi bisa saja paket-paket tersebut memang merupakan multimedia dalam arti luas (mengandung teks, audio, animasi, video, bahkan simulasi) atau hanya terbatas mengandung beberapa media seperti teks dan gambar saja. Apapun media yang dikandungnya, ketiganya secara eksplisit menekankan adanya instruksional yang didesain di dalamnya. Dengan kata lain di dalam pengembangan CAI, CAL atau CBL suatu desain instruksional menjadi kerangka yang mencirikan paket-paket tersebut. Paket yang dirancang dengan pendekatan behavioristik tentu berbeda dengan paket dengan pendekatan kognitif. Sekalipun ketiganya memiliki kesamaan tetapi dari nama yang dikandungnya ketiganya memiliki arti yang berbeda.


Sangat penting bagi seorang pengembang multimedia pembelajaran untuk mengetahui makna dari istilah-istilah seperti CAI, CAL dan CBL. Pemahaman akan istilah-istilah ini penting dalam menentukan paket mana yang akan dikembangkan dan instruksi macam apa yang akan diberikan. CAI, secara umum, bermakna instruksi pembelajaran dengan bantuan komputer yang memiliki karakteristik yang khas : menekankan belajar mandiri, interaktif, dan menyediakan bimbingan (Steinberg, 1991). CAL memiliki arti dan karakteristik yang senada dengan CAI (Rieber, 2000). Sekalipun di sini CAI atau CAL menekankan belajar mandiri hal ini tidak serta merta menunjukkan bahwa CAI atau CAL merupakan suatu medium utama dalam pembelajaran.
6. Menurut Zainal Hakim pada psotingan blognya yang berjudul Pemanfaatn Mutimedia Pembelajaran menyatakan bahwa Ada 3 tipe pemanfaatan multimedia pembelajaran. Pertama, multimedia digunakan sebagai salah satu unsur pembelajaran di kelas. Misal jika guru menjelaskan suatu materi melalui pengajaran di kelas atau berdasarkan suatu buku acuan, maka multimedia digunakan sebagai media pelengkap untuk menjelaskan materi yang diajarkan di depan kelas. Latihan dan tes pada tipe pertama ini tidak diberikan dalam paket multimedia melainkan dalam bentuk print yang diberikan oleh guru.
Kedua, multimedia digunakan sebagai materi pembelajaran mandiri. Pada tipe kedua ini multimedia mungkin saja dapat mendukung pembelajaran di kelas mungkin juga tidak. Berbeda dengan tipe pertama, pada tipe kedua seluruh kebutuhan instruksional dari pengguna dipenuhi seluruhnya di dalam paket multimedia. Artinya seluruh fasilitas bagi pembelajaran, termasuk latihan, feedback dan tes yang mendukung tujuan pembelajaran disediakan di dalam paket.
Ketiga, multimedia digunakan sebagai media satu-satunya di dalam pembelajaran. Dengan demikian seluruh fasilitas pembelajaran yang mendukung tujuan pembelajaran juga telah disediakan di dalam paket ini. Paket semacam ini, seperti dijelaskan di muka, sering disebut CBL (Computer Based Learning). 


7. Richard E. Mayer (2001:270) menyatakan ada tujuh prinsip multimedia dalam pembelajaran. Masing-masing prinsip dijabarkan sebagai berikut:
Gambar Prinsip Multimedia

Prinsip Multimedia
Siswa dapat belajar lebih baik dari kata dan gambar daripada hanya kata-kata saja. Apabila pengembang multimedia pembelajaran menginginkan peningkatan pemahaman dan meningkatkan mutu desain multimedia maka sajian multimedia hendaknya memadukan dua kata-kata (teks) dan diikuti dengan sajian gambar.
Prinsip Keterdekatan Ruang
iswa dapat belajar lebih baik saat kata-kata dan gambar-gambar terkait disajikan secara berdekatan daripada saat disajikan saling berjauhan dalam halaman atau layar slide. Gambar dan kata-kata yang disajikan haruslah berdekatan dalam on-screen. Gambar dan teks/ kata yang berjauhan akan menyulitkan bagi siswa untuk memahami-nya atau bisa jadi bias makna yang disebabkan tek dan gambar yang berjauhan tersebut.
Prinsip Keterdekatan Waktu
Siswa dapat belajar lebih baik saat kata-kata dan gambar terkait disajikan secara simultan (berbarengan) daripada suksesif (bergantian). Untuk meningkatkan pemehaman siswa gambar dan teks/kata sebaiknya disajikan secara berbarengan dalam on-screen bukan bergantian sebab jika disajikan secara bergantian dapat menyebabkan terjadi kesalahan dalam memproses informasi yaitu hubungan mental antara representasi verbal dan representasi visual tidak terjadi.
Prinsip Koherensi
Siswa dapat belajar lebih baik saat kata-kata, gambar-gambar atau suara suara ekstra/tambahan dibuang daripada dimasukkan. Unsur-unsur tambahan yang tidak perlu sebaiknya dihilangkan dalam tampilan  onscreen, karena unsur tambahan tersebut akan mengalihkan perhatian siswa dari materi yang penting, bisa menggangu proses penataan materi, dan dapat menggiring siswa pada materi yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Prinsip Modalitas
Siswa dapat belajar lebih baik dari animasi dan narasi daripada animasi dan teks on-screen. Gambar-gambar dan kata-kata sama disajikan secara visual (yakni sebagai animasi dan teks) akan menyebabkan saluran visual/pictorial kelebihan beban sebaliknya saluran auditori/verbal tidak termanfaatkan. Oleh karena itu dalam pengembangan multimedia saluran visual dan auditori digunakan secara seimbang.
Prinsip Redudansi
Siswa dapat belajar lebih baik dari animasi dan narasi darpada animasi, narasi dan teks on-screen. Jika kata-kata dan gambar-gambar disajikan secara visual yakni animasi dan teks akan menyebabkan saluran visual kelebihan beban sehingga pemrosesan informasi kurang maksimal.
Prinsip Perbedaan Individual
Pengaruh desain lebih kuat terhadap siswa berpengatahuan rendah daripada siswa berpengetahuan tinggi, dan siswa berkemampuan spatial tinggi lebih baik daripada siswa berspasial rendah. Penggunaan multimedia sebaiknya digunakan pada siswa yang belum mempelajari materi bukan untuk mengulang (remidi), sebab siswa yang memiliki pengetahuan kurang tertarik pada unsur-unsur multimedia. Begitujuga siswa yang kemampuan spasial rendah juga tidak begitu tertarik dengan tampilan multimedia. (Galih W.)


8. Menurut Dita Sundary dalam postingan blognya, aspek-aspek penting dalam media pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Tujuan pembelajaran
2. Metode pembelajaran
3. Jumlah peserta didik
4. Karakteristik peserta didik
5. Waktu yang tersedia untuk pembelajaran
6. Biaya yang digunakan untuk media pembelajaran
7. Kemampuan pengajar menggunakan media pembelajaran
8. Tempat berlangsungnya pembelajaran

Namun, menurut Romi dalam postingan blognya yang berjudul Aspek dan Kriteria Penilaian  dalam Multimedia mengatakan bahwa Aspek Rekayasa Perangkat Lunak
Efektif dan efisien dalam pengembangan maupun penggunaan media pembelajaran
Reliable (handal)
Maintainable (dapat dipelihara/dikelola dengan mudah)
Usabilitas (mudah digunakan dan sederhana dalam pengoperasiannya)
Ketepatan pemilihan jenis aplikasi/software/tool untuk pengembangan
Kompatibilitas (media pembelajaran dapat diinstalasi/dijalankan di berbagai hardware dan software yang ada)
Pemaketan program media pembelajaran terpadu dan mudah dalam eksekusi
Dokumentasi program media pembelajaran yang lengkap meliputi: petunjuk instalasi (jelas, singkat, lengkap), trouble shooting (jelas, terstruktur, dan antisipatif), desain program (jelas, menggambarkan alur kerja program)
Reusable (sebagian atau seluruh program media pembelajaran dapat dimanfaatkan kembali untuk mengembangkan media pembelajaran lain)
Aspek Desain Pembelajaran
Kejelasan tujuan pembelajaran (rumusan, realistis)
Relevansi tujuan pembelajaran dengan SK/KD/Kurikulum
Cakupan dan kedalaman tujuan pembelajaran
Ketepatan penggunaan strategi pembelajaran
Interaktivitas
Pemberian motivasi belajar
Kontekstualitas dan aktualitas
Kelengkapan dan kualitas bahan bantuan belajar
Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran
Kedalaman materi
Kemudahan untuk dipahami
Sistematis, runut, alur logika jelas
Kejelasan uraian, pembahasan, contoh, simulasi, latihan
Konsistensi evaluasi dengan tujuan pembelajaran
Ketepatan dan ketetapan alat evaluasi
Pemberian umpan balik terhadap hasil evaluasi
Aspek Komunikasi Visual
Komunikatif; sesuai dengan pesan dan dapat diterima/sejalan dengan keinginan sasaran
Kreatif dalam ide berikut penuangan gagasan
Sederhana dan memikat
Audio (narasi, sound effect, backsound,musik)
Visual (layout design, typography, warna)
Media bergerak (animasi, movie)
Layout Interactive (ikon navigasi)



9. Dari video yang saya simak saya dapat mengambil kesimpulan isi dari video tersebut berupa pemarapan teori Kognitif, saya mengutip teori kognitif menurut Bruner. 
TEORI BELAJAR MENURUT BRUNER
Jerome Bruner (1966) adalah seorang pengikut setia teori kognitif, khususnya dalam studi perkembangan fungsi kognitif. Ia menandai perkembangan kognitif manusia sebagai berikut :
a. Perkembangan intelektual ditandai dengan adanya kemajuan dalam menanggapi suatu rangsangan.
b. Peningkatan pengetahuan tergantung pada perkembangan sistem penyimpanan informasi secara realis.
c. Perkembangan intelektualmeliputi perkembangan kemampuan berbicara pada diri sendiri atau pada orang lain melalui kata –kata atau lambing tentang apa yang telah dilakukan dan apa yang akan dilakukan. Hal ini berhubungan dengan kepercayaan pada diri sendiri.
d. Interaksi secara sistematis antara pembimbing , guru atau orang tua dengan anak diperlukan bagi perkembangan kognitifnya.
e. Bahasa adalah kunci perkembangan kognitif, karena bahasa merupakan alat komunikasi antara manusia. Untuk memahami konsep-konsep yang ada diperlukan bahasa. Bahasa diperlukan untuk mengkomunikasikan suatu konsep kepada orang lain.
f. Perkembangan kognitif ditandai dengan kecakapan untuk mengemukakan beberapa alternatif secara simultan, memilih tindakan yang tepat, dapat memberikan prioritas yang berurutan dalam berbagai situasi.
Dalam memandang proses belajar, Bruner menekankan adanya pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku seseorang. Dengan teorinya yang disebut free discovery learning, ia mengatakan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengemukakan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya. Jika Piaget menyatakan bahwa perkembangan kognitif sangat berpengaruh terhadap perkembangan bahasa seseorang, maka Bruner menyatakan bahwa perkembangan bahasa besar pengaruhnya terhadap perkembangan kognitif.
Menurut Bruner perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap yang ditentukan oleh caranya melihat lingkungan, yaitu, enactive, icomic, dan symbolic.
1) Tahap inaktif, seseorang melakukan aktivitas-aktivitas dalam memahami lingkungan sekitarnya. Artinya, dalam memahami dunia sekitarnya anak menggunakan pengetahuan motoric. Misalnya, melalui gigitan, sentuhan, pegangan, dan sebagainya.
2) Tahap ikomik, seseorang memahami objek-objek atau dunianya melalui gambar-gambar visualisasi verbal. Maksudnya, dalam memahami dunia sekitarnya anak belajar melalui bentuk perumpamaan (tampil) dan perbandingan (komparasi).
3) Tahap simboik, seseorang telah mampu memiliki ide-ide atau gagasan-gagasan abstrak yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa dan berlogika. Dalam memahami dunia sekitarnya anak belajar melalui symbol-simbol bahasa, logika, mataematika, dan sebagainya. Komunikasinya dilakukan dengan menggunakan banyak symbol. Semakin matang seseorang dalam proses berfikirnya., semakin dominan sistem simbolnya. Meskipun begitu tidak berarti ia tidak lagi menggunakan enaktif dan ikomik. Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran merupakan salah satu bukti masih diperlukannyasistem enaktif dan ikomik dalam proses belajar.
v  Menurut Bruner seseorang dikatakan memahami suatu konsep apabila ia mengetahui 5 unsur dari konsep itu, meliputi
1.    Nama
2.    Contoh baik yang positif maupun negatif
3.    Karakteristik, baik pokok maupun tidak
4.    Rentangan Karakteristik
5.    Kaidah

TEORI BELAJAR BERMAKNA AUSUBEL
a) Struktur kognitif
Merupakan struktur organisasional yang ada dalam ingatan seseorang yang mengintegrasikan unsur-unsur pengetahuan yang terpisah-pisah ke dalam suatu unit konseptual. Teori kognitif banyak memusatkan perhatiannya pada konsepsi bahwa perolehan dan retensi pengetahuan baru merupakan fungsi dari struktur kognitif yang telah dimiliki siswa.
b) Subsumtive sequence
Dikatakan bahwa pengetahuan diorganisasi dalam ingatan seseorang dalam struktur hirarkhis. Ini berarti bahwa pengetahuan yang lebih umum, inclusif, dan abstrak membawahi pengetahuan yang lebih spesifik dan konkret. Demikian juga pengetahuan yang lebih umum dan abstrak yang diperoleh lebih dulu oleh seseorang, akan dapat memudahkan perolehan pengetahuan baru yang lebih rinci. Gagasannya mengenai cara mengurutkan materi pelajaran dari umum ke khusus, dari keseluruhan ke rinci yang sering disebut sebagai subsumtive sequencemenjadikan belajar lebih bermakna bagi siswa.
c) Advance organizers
Dikembangkan oleh Ausubel merupakan penerapan konsepsi tentang struktur kognitif di dalam merancang pembelajaran. Penggunaan advance organizers sebagai kerangka isi akan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mempelajari informasi baru,  karena merupakan kerangka dalam bentuk abstraksi atau ringkasan konsep-konsep dasar tentang apa yang dipelajari, dan hubungannya dengan materi yang telah ada dalam struktur kogntif siswa. Jika ditata dengan baik, advanced organizers akanmemudahkan siswa mempelajari materi pelajaran yang baru, serta hubungannya dengan materi yang telah dipelajarnya.
d) Skemata
Berdasarkan pada konsepsi organisasi kognitif seperti yang dikemukakan oleh Ausubel tersebut, dikembangkanlah oleh para pakar teori kognitif suatu model yang lebih eksplisit yang disebut dengan skemata. Sebagai struktur organisasional, skemata berfungsi untuk mengintegrasikan unsur-unsur pengetahuan yang terpisah-pisah, atau sebagai tempat mengaitkan pengetahuan baru. Atau dapat dikatakan bahwa skemata memiliki fungsi ganda, yaitu :

1) Sebagai skema yang menggambarkan atau merepresentasikan organisasi pengetahuan. Seseorang yang ahli dalam suatu bidang tertentu akan dapat digambarkan dalam skemata yang dimilikinya.
2) Sebagai kerangka atau tempat untuk mengkaitkan atau mencantolkan pengetahuan baru.

Skemata memiliki fungsi asimilatif. Artinya, bahwa skemata berfungsi untuk mengasimilasikan pengetahuan baru ke dalam hirarkhi pengetahuan, yang secara progresif lebih rinci dan spesifik dalam struktur kognitif seseorang. Inilah proses belajar yang paling dasar yaitu mengasimilasikan pengetahuan baru ke dalam skemata yang tersusun secara hierarhkis. Struktur kognitif yang dimiliki individu menjadi faktor utama yang mempengaruhi kebermaknaan dari perolehan pengetahuan baru. Dengan kata lain, skemata yang telah dimiliki oleh seseorang menjadi penentu utama terhadap pengetahuan apa yang akan dipelajari oleh orang tersebut. Oleh sebab itu maka diperlukan adanya upaya untuk mengorganisasi isi atau materi pelajaran serta penataan kondisi pembelajaran agar dapat memudahkan proses asimilasi pengetahuan baru ke dalam struktur kognitif orang yang belajar.

Aplikasi Teori Kognitif dalam Kegiatan Pembelajaran
            Hakekat belajar menurut teori kognitif dijelaskan sebagai suatu aktivitas belajara yang berkaitan dengan penataan informasi, reorganisasi  persepsual, dan prosese intelektual. Kegiatan pembelajaran yang berpijak pada teori belajar kognitif ini sudah banyak digunakan. Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, mengembangkan strategi dan tujuan pembelajaran, tidak lagi mekanistik sebagaimana yang dilakukan dalam pendekatan behavioristic. Kebebasan dan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar amat diperhitungkan, agara belajar lebih bermakana bagi siswa. Sedangkan kegiatan pembelajarannya mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Siswa bukan sebagai orang dewasa yang mudah dalam proses berpikirnya. Mereka mengalami perkembangan kognitif melalui tahap-tahap tertentu.
2) Anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar akan dapat belajar dengan baik, terutama jika menggunakan benda-benda kongkrit.
3) Keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar amat dipentingkan, karena hanya dengan mengaktifkan siswa maka proses asimilasi dan akomodasi pengetahuan dan pengalaman dapat terjadi dengan baik.
4) Untuk menarik minat dan menigkatkan retensi belajar perlu mengkaitkan pengalaman atau informasi beru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki si belajar.
5) Pemahaman dan retensi akan meningkat jika materi pelajaran disusun dengan menggunakan pola atau logika tertentu, dari sederhana ke kompleks.
6) Belajar memahami akan lebih bermakna dari pada belajar menghafal. Agar makna, informasi baru harus disesuaikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Tugas guru adalah menunjukkan hubungan antara apa yang sedang dipelajari dengan apa yang telah diketahui siswa.
7) Adanya perbedaan individual pada diri siswa perlu diperhatikan, karena faktor ini sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Perbedaan tersebut misalnya pada motivasi, persepsi, kemampuan berpikir, pengetahuan awal dan sebagainya.

Daftar pustaka 
1.       http://jhonnix.blogspot.com/2015/04/fungsi-teks-dalam-multimedia-dan.html
2.      http://hartina129b.blogspot.com/2013/04/pengertian-multimedia-dan-contohnya.html
3.      http://www.zainalhakim.web.id/pemanfaatan-multimedia-pembelajaran.html
4.      https://alphamedia-ind.com/2018/03/11/prinsip-multimedia-pembelajaran/
5.      http://www.nblognlife.com/2014/12/teori-belajar-kognitif-dan-penerapannya.html


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teks dalam Multimedia

TEKS DALAM MULTIMEDIA 2.1   PENGENALAN TEKS Teks dapat diartikan sebagai kombinasi dari huruf-huruf yang membentuk kata maupun kalimat yang mengandung informasi tertentu. Teks atau sering dikenal sebagai tulisan sudah dikenal sejak jaman dahulu. Sejarah dapat diketahui banyak dari tulisan para ahli, selain peninggalan benda bersejarah sejak dulu. Teks banyak digunakan dalam tulisan artikel, buku atau pun majalah. Selain dalam menyampaikan informasi juga untuk memasarkan produk, serta mempunyai pengaruh besar dalam hidup seseorang. Sebagai contoh teks yang dapat memengaruhi hidup orang seperti kata kata motivasi, atau ungkapan dari seorang terkenal seperti Thomas Alva Edison. Kutipan kata kata dari Thomas Alva Edison seperti “Selalu ada cara untuk melakukan lebih baik. Temukanlah!“. Ada juga ungkapan dari Thomas Alva Edison seperti “Saya tidak akan mengatakan saya gagal 1000 kali, tapi saya akan mengatakan bahwa saya menemukan 1000 cara yang tidak berhasil jika dilakukan.” (...

Tugas Mata Kuliah Multimedia

MULTIMEDIA 1.       PENGERTIAN MULTIMEDIA Multimedia terdiri dari dua kata yaitu multi dan media. Multi artinya bisa lebih dari satu sedangkan media merupakan sarana untuk menampilkan atau mendistribusikan informasi dalam bentuk teks, gambar, suara, musik, dan lain-lain. Jika digabungkan kedua kata tersebut dapat diartikan secara harfiah, multimedia adalah kombinasi berbagai sarana baik berupa teks, gambar, suara, animasi maupun video untuk menampilkan atau sebagai medium untuk mendistribusikan informasi dalam berbagai bentuk melalui peralatan digital. Peralatan digital yang ada meliputi komputer, tablet, smartphone, dan PDA. “Multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996) atau Multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen, yaitu suara, gambar dan teks (McCormick 1996) atau Multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output dari data, media dapat audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik...